Total Pageviews

9/20/2012

Ritual Khitan Ala Yahudi Yang Berbahaya dan Bisa Berakibat Kematian Bagi Bayi

Diposting Senin oleh Boy Rio, 18-06-2012 | 10:06:33 WIB
Kaum laki-laki muslim diwajibkan melakukan sunat atau khitan melalui cara-cara yang diajarkan nabi Muhammad SAW. Ternyata tak hanya umat Islam, di kalangan umat Yahudi pun, dikenal juga ritual khitan. Tentu saja dengan cara mereka sendiri.
Namun beberapa waktu lalu, ritual khitan ala Yahudi dilaporkan telah menyebabkan beberapa orang bayi di New York, Amerika Serikat, menderita penyakit herpes yang berbahaya bagi keselamatannya.
Bahkan sebuah laporan menyebutkan, dalam 10 tahun terakhir dilaporkan setidaknya dua orang bayi tewas akibat tradisi ini, demikian dilansir VivaNews.
Dalam pernyataan laporan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Departemen Kesehatan AS, seperti dilaporkan Al-Arabiya, Kamis 7 Juni 2012 lalu, bayi-bayi tersebut mengidap infeksi virus herpes simplex (HSV-1). Data dari tahun 2000 hingga 2011 menunjukkan enam kasus yang sama terjadi juga di New York City.
Virus ini disinyalir kuat tersebar pada alat kelamin bayi yang dikhitan dengan menggunakan ritual Yahudi. Bayi yang baru lahir dipotong kulit kemaluannya oleh seorang dukun khitan atau yang disebut mohel dalam bahasa Ibrani.
Selanjutnya dalam tradisi Yahudi, sang mohel kemudian menghisap darah pada luka pemotongan dengan mulutnya. Hal inilah yang kemudian menularkan HSV-1.
"Penghisapan oral pada luka terbuka berisiko menularkan HSV-1 dan patogen lainnya bagi bayi yang baru lahir. khitan adalah prosedur bedah yang memotong sebagian kulit, teknik ini harusnya menggunakan alat-alat steril demi meminimalisir infeksi," tulis CDC dalam Morbidity and Mortality Weekly Report.
Para ahli mengatakan bahwa HSV-1 adalah infeksi biasa yang terdapat pada 90 persen populasi. Virus ini menyebabkan demam atau luka pada mulut, beberapa pada kelamin. Tidak ada obat untuk menangkal virus ini.
Bagi orang dewasa, virus ini tidak berbahaya dan hilang dengan sendirinya. Namun bagi bayi, infeksi HSV-1 bisa berarti kematian atau cacat permanen.
Seorang bayi yang tewas adalah satu dari bayi kembar di New York. Dalam pemeriksaan, kedua bayi kembar mengidap HSV-1. Namun, bayi yang dikhitan pertama oleh mohel telah menyebar virusnya dan menyebabkan sang bayi meninggal.
Dalam penyelidian, tidak ditemukan riwayat penyakit herpes dari kedua orangtua maupun 14 suster perawat bayi tersebut. Namun mohel yang menyunat bayi kembar itu positif mengidap HSV-1. [muslimdaily]
Keterangan gambar: Khitanan/Sunatan ala Yahudi (ilustrasi

No comments: